PORTALMEDIA.ID, JAKARTA - DPR mengkritik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atas banyaknya kasus dugaan kebocoran data dalam beberapa bulan terakhir.
Anggota Komisi I DPR sekaligus Waketum Golkar Nurul Arifin menyoroti soal kasus kebocoran yang terus terjadi dan berulang.
Selain terus terjadi ia juga menyayangkan adanya dugaan data yang bocor dan dijual di forum hacker ini ukurannya yang terbilang besar.
Baca Juga : Penjahat Siber Sebar 411 Ribu Malware Trojan Setiap Hari Sepanjang Tahun 2023
“Ada 3 kasus ini menurut saya ini mega kasus, sampai kebobolan 1,3 miliar data kartu (data SIM Card) di forum online. Pelaku yang sama yang diduga (membocorkan) 26 juta data pelanggan IndiHome tanggal 21 agustus 2022," kata Nurul dalam rapat bersama Kominfo, Dewan Pers, KIP dan KPI, Rabu (7/9/2022).
"Yang terakhir, 17 juta data PLN diperjualbelikan di situs online, kok bisa kebobolan terus?” tanya Nurul.
Menurutnya bocornya data publik di forum hacker tersebut adalah peristiwa yang memalukan. Pasalnya bukan hanya sekali saja kasus dugaan data bocor tersebut terjadi.
Baca Juga : Kebocoran 204 Juta Data Pemilih Dinilai Tak Pengaruhi Hasil Pemilu
“Di sini ada PSE SIM nya bocor. Ini memalukan kalo menurut saya. ini kominfo kebobolan tiga kali besar-besar angkanya," ujarnya menyayangkan.
Anggota DPR Komisi I yang lain, Junico Siahaan juga melancarkan kritik senada. Kebocoran data berturut-turut ini merupakan peringatan bagi pemerintah, dan menjadi tolak ukur sendiri bagi Kominfo untuk pelaksanaan Pusat Data Nasional
“Kita terlihat tak mampu menahan begitu banyak kebocoran data yang datang. Yang baru saja terjadi, data breach tiga kali dalam satu bulan ini sudah keterlaluan, harusnya ini jadi lampu merah buat kita semua,” jelas Nico.
Baca Juga : Soal Data KPU Bocor, Kemenkominfo Siapkan Sanksi Administratif Bila Terbukti Lalai
“Ini ada kaitannya dengan PDN (Pusat Data Nasional). Kalau kita bicara PDN 2024 direncanakan akan selesai, baik di Bekasi maupun di Batam, tolong pak menteri jelaskan, Bagaimana kita jaga data-data tersebut, menggunakan apa?”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News