0%
Jumat, 31 Oktober 2025 05:42

Andi Widya Warsa Syadzwina Resmi Doktor, Angkat Isu Komunikasi dan Digitalisasi Liga Indonesia

Editor : Alif
Andi Widya Warsa Syadzwina Resmi Doktor, Angkat Isu Komunikasi dan Digitalisasi Liga Indonesia
ist

Prof. Agus Rusdiana selaku penguji eksternal memberikan apresiasi atas karya ilmiah tersebut. Ia menyebut hanya ada dua perempuan yang pernah meneliti sepakbola secara mendalam, yakni Ratu Tisha Destria dan Andi Widya Warsa Syadzwina.

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Andi Widya Warsa Syadzwina resmi meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi setelah menjalani sidang promosi terbuka di Aula Prof. Dr. Fachruddin, Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (30/10/2025).

Sidang promosi ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Kepala Dinas Kominfo Makassar Mohammad Roem, serta Asisten I Pemkot Makassar Andi Muhammad Yasir.

Promosi doktor tersebut dipromotori oleh Prof. Dr. Hafied Cangara, Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, dan Prof. Dr. Tuti Bahfiarti. Adapun penguji eksternal yakni Prof. Agus Rusdiana dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sementara penguji internal terdiri atas Dr. Muhammad Farid, Dr. Hasrullah, dan Dr. Muliadi Mau.

Baca Juga : Gol Tunggal Abu Kamara Antarkan PSM Makassar Tumbangkan Dewa United 1-0

Dalam disertasinya berjudul “Komunikasi dan Olahraga: Studi Manajemen Komunikasi Liga Sepakbola Indonesia di Era Digital”, Wina — sapaan akrab Andi Widya Warsa Syadzwina — menyoroti aspek komunikasi dalam pengelolaan sepakbola nasional. Ia membahas pembenahan organisasi, keuangan, pemasaran, penjadwalan pertandingan, penanganan krisis dan suporter, hingga isu naturalisasi pemain.

“Temuan kami selama riset dan partisipasi aktif dalam kegiatan liga sepakbola Indonesia menunjukkan pentingnya komunikasi yang terbuka dan profesional dalam membangun industri sepakbola nasional,” ujar Wina dalam pemaparannya.

Prof. Agus Rusdiana selaku penguji eksternal memberikan apresiasi atas karya ilmiah tersebut. Ia menyebut hanya ada dua perempuan yang pernah meneliti sepakbola secara mendalam, yakni Ratu Tisha Destria dan Andi Widya Warsa Syadzwina.

Baca Juga : Wali Kota Munafri Dukung Pembinaan Usia Dini di Grassroots Football Festival

“Disertasi ini menarik karena multidisiplin dan menyoroti bagaimana digitalisasi memengaruhi citra sepakbola. Jarang sekali perempuan meneliti bidang ini sedalam itu,” kata Agus.

Agus juga menyoroti pentingnya strategi komunikasi untuk mencegah tragedi seperti Kanjuruhan, serta bagaimana pendekatan digital dapat menjangkau kelompok suporter fanatik agar kejadian serupa tak terulang.

Menanggapi hal itu, Wina menilai kolaborasi antara manajemen klub dan suporter menjadi kunci membangun ekosistem sepakbola yang sehat. Ia mencontohkan masa kepemimpinan Munafri Arifuddin sebagai CEO PSM Makassar yang berhasil menerapkan pola manajemen terbuka dan melibatkan suporter.

Baca Juga : Fakultas Vokasi Unhas Tingkatkan Kapasitas Akademik lewat Kolaborasi dengan Mitra Eropa

“Ketika Pak Munafri menjadi direktur, regulasi dan aturan diterapkan dengan baik. Justru karena keterbukaan dan kolaborasi dengan suporter, pendapatan meningkat dan sponsor datang. Suporter jangan dijauhi,” tegasnya.

Melalui penelitian ini, Wina berharap temuannya dapat menjadi rujukan bagi pengelolaan komunikasi di dunia olahraga, khususnya dalam meningkatkan profesionalisme dan citra sepakbola nasional di era digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 081395951236. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer