PORTALMEDIA.ID, JAKARTA - Heboh kasus peretasan awak media Narasi terjadi hari ini, bahkan mencapai hingga 24 orang, yang awalnya hanya 11 orang. Hal ini disampaikan oleh Head of Newsroom Narasi Laban Abraham mengatakan bahwa jumlah awak medianya yang menjadi korban peretasan bertambah menjadi 24 orang per Senin (26/9/2022) pukul 14.00 WIB.
Dia mengatakan korban peretasan bukan hanya dari redaksi saja, namun juga bagian lainnya. "Hingga siang ini pukul 2, ada sekitar 24 orang awak Narasi yang bukan hanya bagian dari newsroom, tapi juga dari bagian finance, human capital. Bahkan, support product-nya Narasi itu ada yang mencoba mengakses," kata Laban dalam konferensi pers, dikutip dari liputan6, Senin (26/9/2022).
"Sebagian ada yang masuk ke wilayah login di device baru, itu yang paling parah sebetulnya. Sementara yang lainnya itu hanya statusnya adalah permintaan akses masuk, sebagian lagi ada yang sudah dikloning di device baru, tapi sudah terminated," sambungnya.
Baca Juga : Data KPU Diretas, Hacker Klaim Jual Info 204 Juta DPT Senilai Rp1,2 Miliar
Laban menuturkan, pihak Narasi sudah melakukan upaya mengamankan dan menguasai kembali alat komunikasi yang diretas. Hanya satu awak redaksi yang hingga kini belum berhasil menguasai akun media sosialnya. "Sampai saat ini hanya satu orang/akun yang belum bisa dikuasai kembali, khususnya untuk aplikasi Whatsapp," ujarnya.
Meyakini Dilakukan Secara Sistematis
Laban meyakini bahwa upaya peretasan terhadap 24 kru redaksi Narasi dilakukan secara sistematis. Pasalnya, pelaku melakukan peretasan dari beberapa perangkat yang sama.
"Dari android xiaomi redmi 8 dan ada juga yang melalui windows chrome. Jadi cuma dua alat itu aja yang terdeteksi untuk masuk dan meretas ke 24 kru kami di Narasi," kata Laban.
Baca Juga : Indosat Kampanyekan Anti Hate Speech Lewat Kompetisi dan Festival Film Pendek SOS 2023
Ada pun aplikasi yang paling banyak diretas yakni, Telegram. Laban mengaku belum bisa menyampaikan apa motif pelaku melakulan upaya peretasan terhadap 24 kru medianya.
"Kami meyakini ini dilakukan secara sistematis. Tapi kaki belum bisa menyampaikan apa motif di belakang upaya peretasan terhadap 24 kru narasi," tutur Laban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News