0%
Selasa, 27 September 2022 09:23

Begini Kronologi 24 Kru Narasi dan Akun Mata Najwa Jadi Korban Hacker

Editor : Azis Kuba
Begini Kronologi 24 Kru Narasi dan Akun Mata Najwa Jadi Korban Hacker
ist

peretas tersebut telah mengambil alih semua komunikasi atau aplikasi milik kru Narasi

PORTALMEDIA.ID -- Sejumlah kru di redaksi Narasi dilaporkan telah menjadi korban peretasan. Peristiwa peretasan ini pertama kali dialami produser Narasi pada Sabtu (24/9/2022).

"Teman-teman di Narasi, dimana kami mendapatkan soal peretasan yang kami terima sejak, awal mulanya kami terima pada hari Sabtu tanggal 24 September," kata Head of Newsroom Narasi, Laban Abraham, Senin (26/9/2022).

"Ini diawali dari seorang produsernya Narasi yang tidak bisa mengakses WA pada pukul sekitar 15.00 Wib atau 15.30 Wib pada Sabtu 24 September," sambungnya, dilansir Merdeka.

Baca Juga : Indosat Kampanyekan Anti Hate Speech Lewat Kompetisi dan Festival Film Pendek SOS 2023

Laban menjelaskan, peretas tersebut telah mengambil alih semua komunikasi atau aplikasi. Sehingga, membuat produser tersebut tidak bisa lagi menggunakan salah satu sarana komunikasi itu.

"Lantas beberapa jam kemudian, kami mendapatkan laporan, mungkin sekitar 2 jam kemudian. Kami mendapatkan laporan ada 2 lagi teman salah satunya adalah manajer pemberitaan di Narasi, yang juga menghadapi hal serupa," ujarnya.

"Bedanya adalah dia bukan hanya mendapatkan gangguan di WA tapi juga ada percobaan pengambilalihan akun Facebook, Telegram dan Instagram. Salah satu diantara akun itu bahkan sempat login di device baru," tambahnya.

Baca Juga : Minta Peretasan Narasi Diusut Hingga Tuntas, Dewan Pers: Ini Peristiwa Serangan Siber Media Terbesar di Indonesia

Selanjutnya, pada 25 September 2022, setelah mereka mengumumkan kejadian itu pada group komunikasi internal di newsroom, untuk meminta apakah mendapatkan hal serupa atau tidak.

"Pada sekitar Minggu pagi 25 September, setelah kami mengumumkan di grup komunikasi internal di newsroom untuk meminta apakah mendapat upaya percobaan masuk ke dalam alat komunikasi, yang kami gunakan untuk komunikasi secara internal. Ternyata baru bermunculan banyak informasi bahwa ada upaya dari beberapa teman sekitar 11 orang yang mencoba diakses," jelasnya.

Laban menyebut, hingga siang hari tadi sebanyak 24 orang Narasi telah menjadi korban peretasan. Hal ini juga terjadi kepada beberapa divisi yang ada di Narasi seperti pada bagian Finance.

Baca Juga : Heboh Kasus Peretasan Awak Media Narasi Capai 24 Orang

"Ada sekitar 24 orang awak Narasi yang bukan hanya bagian dari Newsroom tapi juga ada bagian Finance, Human Capital, bahkan Support System atau Support Produknya Narasi, itu mencoba ada yang mencoba diakses, mencoba diretas," terangnya.

"Sebagian ada yang masuk ke wilayah login di device baru, itu yang paling parah sebetulnya. Sementara yang lainnya sistem keamanannya sudah mulai membaik itu hanya permintaan akses masuk. Sebagian lagi ada yang sudah diclone di device baru, tapi sudah diterminated," tambah Laban.

Dengan melihat kejadian ini, menurutnya peretasan yang menimpa sejumlah orang di Narasi dilakukan secara sistematis.

"Dan sekali lagi saya tekankan bahwa kami sangat meyakini ketika melihat metode, status dan kronologinya ini dilakukan selama dua hari berturut-turut, dan kami meyakini dilakukan secara sistematis. Tapi kami belum bisa menyampaikan apa motif di belakang upaya peretasan terhadap sekitar 24 kru Narasi," tegasnya.

"Sampai saat ini hanya 1 orang yang belum bisa dikuasai kembali khususnya untuk aplikasi WA. Ini sudah berlangsung sejak 2 hari, dimana kami tidak bisa menguasai itu dan saya sebagai perwakilan Narasi, sangat meyakini bahwa ini dilakukan secara sistematis karena begitu melihat metodenya, si peretas itu melakukannya dari beberapa device yang memang sama seperti Android, Xiaomi Redmi 8 dan ada juga yang melakukan melalui Windows Chrome," sambungnya.

Sehingga, hanya dua perangkat itu saja yang terdeteksi untuk masuk dan meretas terhadap 24 orang kru Narasi. Untuk akun yang paling banyak diretas yakni seperti media sosial Telegram hingg akun Twitter Mata Najwa.

"Jadi hanya dua device itu aja yang terdeteksi untuk masuk dan meretas ke 24 kru, kami di Narasi dan saya kabari pula bahwa aplikasi yang mulai diretas, dan yang paling banyak itu Telegram, lalu Instagram lalu Facebook dan satu lagi adalah Twitter," ungkapnya.

"Twitter ini masuk dari salah satu pencobaan untuk menguasai Twitter atau aset milik Narasi, aset sosial media yang dikelola Narasi, salah satunya Twitter Mata Najwa itu yang masuk dari salah satu akun produser kita," tutup Laban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 081395951236. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer