PORTALMEDIA.ID -- Lion Air dengan kode penerbangan JT, member of Lion Air Group mengumumkan segera membuka kembali rute internasional khusus penerbangan kebutuhan ibadah umrah dengan kedatangan dan keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka (KJT).

Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro mengatakan tujuan rute Tana Suci ini, yakni : Madinah, Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Madinah (MED) dan Jeddah, Bandara Internasional King Abdul Aziz (JED)
Danang mengatakan Lion Air mempersiapkan rencana penerbangan secara langsung (tanpa transit) dan transit menuju Arab Saudi dengan frekuensi terbang 4 kali) setiap minggu.
Baca Juga : Arab Saudi Perketat Visa Umrah, Wajib Sertakan Bukti Reservasi Hotel Berizin
Ia optimis, tren permintaan pasar dan minat masyarakat, pebisnis serta wisatawan terbang melalui BIJB Kertajati akan meningkat (tumbuh positif), sehingga jangkauan rute penerbangan dapat diperluas.
"Bandar udara yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Mei 2018 dikenal sebagai salah satu gerbang internasional di Indonesia melalui Jawa Barat. Provinsi ini memiliki populasi jumlah penduduk muslim mencapai 97,29% (berdasarkan data BPS 2021), " ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Selasa (04/10/2022).
Bandara Kertajati berada di tengah kawasan berkembang atau pusat pertumbuhan ekonomi baru berpeluang besar untuk pangsa pasar umrah yang cukup basar setiap tahunnya.
Data Kementerian Agama laporan 2018 potensi masyarakat untuk berangkat umrah setiap tahun di kawasan Cirebon – Indramayu – Majalengka – Kuningan (Ciayumajakuning) Purwakarta, Subang, Sumedang, Tegal, dan Brebes selalu tumbuh, tercatat pada 2015 (117.469 jamaah), 2016 (118.218 jamaah) dan 2017 (140.153 jamaah), 2018 (26.864 jamaah). Periode 2022 Januari samapi Agustus menunjukkan 23.953 jamaah.
Baca Juga : Jatuh dari Tangga Pesawat, Jemaah Umrah asal Indonesia Wafat
Danang menyebutkan Lion Air akan menawarkan layanan 'Premium Service' dan 'Economy Plus' pada penerbangan jarak jauh (long haul) dengan memfasilitasi para jamaah mencakup gratis bagasi, makanan di dalam pesawat (inflight meals).
"Premium Service tersedia dalam kelas bisnis dan ekonomi, hiburan selama perjalanan (inflight entertainment), musik religi, audio video pada setiap kursi."
Selain itu, kata Danang, dalam mengakomodir kebutuhan pasar dan memberikan rasa terbang nyaman, layanan umrah melalui BIJB Kertajati dipersiapkan 3 pesawat berbadan lebar (wide body) dan berbadan sedang (narrow body).
Baca Juga : Jaga Kesehatan, Jemaah Diimbau Umrah Wajib Pukul 10 Malam atau 9 PagiĀ
"Jenis pesawat yang dipersiapkan rata-rata berusia muda, kategori generasi modern dan canggih yang dikirim langsung dari pabrikan pesawat, " jelasnya.
Pesawat mampu melayani rute yang membutuhkan waktu tempuh berdurasi lebih dari 10 jam, sehingga sangat tepat mendukung penerbangan ibadah umrah.
1. Boeing 737 (180 – 215 kursi kelas ekonomi)
Baca Juga : Batas Akhir Visa Umrah 23 Mei 2024, Ini Penjelasan Kemenag
2. Airbus 330-300CEO letak kursi lorong ganda (double aisle) terdiri dari 18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi.
3. Airbus 330-900NEO (440 kursi kelas ekonomi)
Menurut Danang, pesawat didesain memiliki lorong ganda (double aisle) yang nyaman, kabin paling senyap di kelasnya, menambah fitur utama dari kabin airspace dan sky interior, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin.
Baca Juga : 2 Pegawai Lion Air Terlibat Kasus Narkoba, Polisi Beberkan Kronologinya
Ketiga tipe pesawat tersebut sudah mampu beroperasi di BIJB Kertajati. Bandar udara penghubung di Jawa Barat ini memiliki infrastruktur dan kawasan bandar udara:
1. Panjang landas pacu (runway) 3.000 meter x 60 meter
2. Check-in counter tersedia 12 unit
3. Sistem penanganan bagasi menggunakan automated baggage handling system by Vanderlandee.
4. Kapasitas ruang tunggu 700 penumpang
5. Layanan imigrasi dan karantina kesehatan
6. Tersedia (area dekat) hotel dan pusat layanan kesehatan.
Danang kembali menyebutkan layanan penerbangan umrah ini dipersiapkan dari BIJB Kertajati, sebagai bagian upaya Lion Air dalam beberapa hal, seperti:
1. Mempermudah perjalanan ibadah dari Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat terutama Cirebon – Indramayu – Majalengka – Kuningan, Purwakarta, Banjar, Garut, Tasikmalaya, Bandung dan daerah lain di sekitar.
2. Meningkatkan rasa kenyamanan jamaah dari masing-masing kota asal, Lion Air telah mempersiapkan awak kabin guna membantu kemudahan komunikasi dari bahasa.
3. Mengembangkan wisata religi.
4. Mendukung konektivitas penerbangan internasional.
5. Berkontribusi terhadap percepatan pemulihan perekonomian daerah dan nasional.
6. Membentuk sinergitas transportasi udara di Indonesia
7. Menambah dan memperkenalkan destinasi baru di Jawa Barat.
Keberadaan BIJB Kertajati, kata Danang, menawarkan nilai lebih kepada calon penumpang dan calon jamaah umrah, antara lain:
1. Embarkasi Haji (bukan umrah) tahap I dipersiapkan di Indramayu, dapat menampung 23 kloter Jamaah Haji dengan kapasitas 10.000 orang dengan luas area 78.038 m2 Jarak tempuh 45 - 60 menit.
2. Akses darat mudah, mencakup dari pusat kota Majalengka, Cirebon, Kuningan dan lainnya.
3. Jalan tol (jalur cepat) saat ini terhubung langsung dari Tol Cipali menuju BIJB Kertajati melalui exit tol km 158. Pengembangan mendatang, tersedia akses to Cisumdawu dari Bandung yang tersambung dengan interchange tol Cipali km 152 sehingga waktu tempuh relatif singkat menjadi 45 - 60 menit.
4. BIJB menjadi Aerocity, yaitu konsep kawasan kota terinteragsi dengan Bandara yang memiliki berbagai macam kluster bisnis dan insdustrial di dalamnya.
5. Rebana Metropolitan, kawasan metropolitan baru di bagian utara - timur provinsi Jawa Barat yang ditopang oleh tiga pilar infrastruktur utama yaitu Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati dan kawasan perkotaan Cirebon Raya.
"Operasional penerbangan, Lion Air selalu patuh dan menerapkan budaya keselamatan (safety culture). Komitmen yang menegaskan Lion Air mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first) serta sesuai protokol kesehatan ketat, " kata Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
