0%
Sabtu, 08 Oktober 2022 08:39

Mahasiswa Hingga Dokter Residen Dikecualikan dari Wajib Militer Rusia

Editor : Azis Kuba
mobilisasi warga Rusia dalam perang melawan Ukraina
mobilisasi warga Rusia dalam perang melawan Ukraina

lebih dari 200.000 orang telah masuk tentara

PORTALMEDIA.ID -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (6/10/2022) menandatangani dekrit yang mengecualikan mahasiswa, kandidat doktor, dan dokter residen bergabung dengan pasukan cadangan. Penangguhan diberikan kepada mahasiswa yang belajar penuh waktu dan paruh waktu di universitas, perguruan tinggi, dan organisasi ilmiah yang terakreditasi negara.

Dilansir Anadolu Agency, penangguhan juga diberikan kepada mahasiswa yang belajar di lokasi pusat ilmiah dan teknologi yang inovatif, serta organisasi spiritual dan pendidikan.

Menurut keputusan tersebut, penangguhan ditetapkan kepada siswa yang belajar penuh waktu atau paruh waktu dalam program dengan akreditasi negara di organisasi pendidikan atau ilmiah negara. Keputusan baru itu juga mencakup universitas swasta dengan akreditasi negara.

Baca Juga : Trump Percaya Putin Lebih Mudah Negosiasi

Sebelumnya, presiden Rusia menandatangani dekrit yang mengizinkan pembebasan sebagian besar mahasiswa universitas dan perguruan tinggi dari mobilisasi pasukan cadangan.

Pada 21 September, Putin mengumumkan mobilisasi parsial dengan jumlah sekitar 300.000 orang berusia antara 18 dan 50 tahun.

Lebih dari 200.000 orang wajib militer telah bergabung menjadi tentara Rusia, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi pasukan cadangan pada 21 September. Pasukan cadangan ini akan dikerahkan untuk berperang di Ukraina.

Baca Juga : Putin Ucapkan Selamat atas Pelantikan Trump

“Sampai hari ini, lebih dari 200.000 orang telah masuk tentara,” ujar Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dilansir Alarabiya, Rabu (5/10/2022).

Mobilisasi pasukan cadangan bertujuan untuk menopang pasukan Rusia di Ukraina. Kremlin mengatakan, pemerintah akan merekrut pasukan cadangan sebanyak 300.000 orang.

Shoigu mengatakan, mereka yang bergabung dengan mobilisasi pasukan cadangan sedang berlatih di 80 tempat pelatihan dan enam pusat pelatihan. Shoigu meminta agar komandan militer dan angkatan laut membantu menyesuaikan rekrutan untuk bertempur. Dia juga meminta agar pasukan cadangan untuk melakukan pelatihan tambahan di bawah bimbingan perwira dengan pengalaman tempur.

Baca Juga : Presiden Suriah Assad Kabur ke Rusia

Shoigu mengatakan, orang-orang yang dimobilisasi dapat dikirim ke zona pertempuran setelah menjalani pelatihan dan koordinasi tempur. Dia juga meminta pusat perekrutan tentara untuk tidak menolak sukarelawan, jika tidak ada alasan serius.

Mobilisasi pasukan cadangan Rusia telah menyebabkan beberapa protes dan eksodus pria usia militer. Puluhan ribu orang melarikan diri dari wajib militer, ke negara tetangga bekas Soviet. Dalam dua pekan terakhir, Kazakhstan telah menerima lebih dari 200.000 pendatang Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 081395951236. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer