PORTAL MEDIA, ID. MAKASSAR - Polisi mengungkap sedikitnya ada belasan korban luka akibat insiden atau petaka tarik tambang yang di gelar IKA Unhas bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, pada Minggu (18/12/2022) pagi tadi.
Belasan orang yang dirawat itu bertebaran di beberapa Rumah Sakit (RS) di Kota Makassar. Informasi yang dihimpun rata-rata korban mengalami cedera lecet hingga ada yang patah tulang.
Salah satu korban selamat dari insiden maut ini, Muh Fahmi Erwin (40) menceritakan detik-detik sebelum peristiwa berdarah itu terjadi.
Baca Juga : Polrestabes Makassar Ganti Mobil Pete-pete yang Terbakar Saat Demo Ricuh Depan Unibos
Fahmi sapaannya, mengatakan, peristiwa itu berawal saat semua peserta sedang menunggu aba-aba untuk menarik tali tambang yang mencapai panjang 1.540 meter lebih tersebut.
"Tadi itu, waktu kami di lokasi kegiatan, kami menunggu lama, menunggu aba-aba dimulainya kegiatan tambang itu, kan talinya sudah terbentang tapi lama kita menunggu belum ada intruksi untuk kami berlomba," bebernya.
Hingga pada waktu menunjukkan sekitar pukul 8:00 Wita lewat, Fahmi menyebutkan, kala itu langit sudah mendung, hingga peserta sebagian sudah bersiap-siap untuk berteduh ketika hujan.
Baca Juga : Polisi Tahan 8 Mahasiswa Buntut Demo Ricuh Depan Kampus Unismuh Makassar
Tidak lama kemudian, antara menunggu aba-aba atau mau berteduh, di situlah terjadi peristiwa yang menewaskan Masyita.
"Tiba-tiba tali yang membentang itu tertarik keras sampai-sampai mengenai orang-orang, termasuk ibu RT saya, itu ibu Masyita. Sampai-sampai ibu Masyita terpental ke belakang dan kepalanya terbentur di pembatas jalan yang beton itu," jelas Fahmi.
Setelah terbentur beton pembatas jalan, Fahmi menyebutkan, Ia masih sempat melihat korban Masyita terseret di aspal lantaran tali yang melilitnya.
Baca Juga : BMI dan Kepolisian Siap Wujudkan Pilkada Damai di Makassar
"Kepala Ibu Masyita terlihat kala itu sudah mengalami pendarahan hebat," sambung Fahmi.
"Saya sendiri juga sempat kena tali, kaki saya ini terseret tali tambang itu. Tetapi saya masih bisa mengendalikan diri, jadi cuman kaki saya yang mengalami luka yang cukup dalam. Korbannya yang saya lihat banyak. tapi yang meninggal cuman satu," ungkap Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News