PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), merespons maraknya penjual pakaian bekas impor atau yang lumrah disebut "cakar" di Kota Makassar.
Kanwil Bea Cukai Sulbagsel, Nugroho Wahyu Widodo mengatakan pihaknya melakukan antisipasi guna meredam impor cakar yang dinilai ilegal dan merusak pasar lokal.
"Cakar itu sekarang sebagian bukan barang bekas, jadi tahun berganti orang di sana tidak pakai, masih ada lebelnya. Cuma tidak terjual. Itulah dikumpulkan," ujar Wahyu usai kegiatan media gathering di Kanwil DJBC Sulbagsel, Jalan Satando, Kota Makassar, Sulsel, pada Rabu (25/1/2023).
Baca Juga : Skandal Naturalisasi: Malaysia Dihukum FIFA, Indonesia dan Vietnam Jadi Kambing Hitam
Tambahnya, agar barang yang semestinya tidak diperjualbelikan itu mendapatkan efek jera bagi penjualnya. Wahyu menekankan ke masyarakat agar tidak membeli barang cakar tersebut.
"Jadi bagaimana caranya, jangan beli. Kalau tidak ada yang beli kan setengah mati jualnya, makanya jangan dibeli supaya mati (ekspornya). Kenapa? karena ada UMKM kita dari Bandung, dan lain-lain," tukasnya.
Lakukan Pagar Betis Kapal
Baca Juga : Bea Cukai Gagalkan Peredaran 414.400 Batang Rokok Ilegal
Wahyu menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya selain mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, adalah dengan melakukan penjagaan di wilayah laut perbatasan.
"Oleh karena itu sekarang kami pagarin dengan pagar betis kapal, kita pagarin kapal dengan Timur Leste untuk apa? Karena dulu barang-barang cakar dari Malaysia diekspor ke Timur Leste, dari Timur Leste, yah masuk ke Buton," katanya.
Wahyu menambahkan, jika barang tersebut sudah masuk ke wilayah besar seperti Jakarta maka akan gampang masuk ke wilayah Sulawesi. Jika sudah begitu pihaknya tidak bisa sewenang-wenang melakulan penangkapan.
Baca Juga : Thailand-Kamboja Siap Bertemu di Malaysia, Bahas Gencatan Senjata Usai Bentrokan Berdarah di Perbatasan
Orang nomor satu di Kanwil DJBC Sulbagsel itu menegaskan, Kapal-kapal juga telah ditaruh untuk mengawasi barang ilegal tersebut masuk.
"Yang masalah kalau ada orang dari luar bawa sedikit-sedikit, ini yang sulit kami deteksi" ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News