0%

Iklan top-billboard-article-desktop

Jumat, 10 Maret 2023 20:20

Polda Sulsel Ikut Konsen Tangani Masalah Stunting Anak, Para Pejabat Jadi Bapak Asuh

Penulis : Reza Rivaldi
Editor : Rasdiyanah
Dirreskrimsus Polda Sulsel, Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Rauf yang menggendong salah satu balita yang dinyatakan stunting saat gelaran pemberian bantuan di Aula Mapolda Sulsel. Foto: Portalmedia.id/Reza
Dirreskrimsus Polda Sulsel, Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Rauf yang menggendong salah satu balita yang dinyatakan stunting saat gelaran pemberian bantuan di Aula Mapolda Sulsel. Foto: Portalmedia.id/Reza

Kepolisian daerah Sulsel ikut konsen dalam target menurunkan angka stunting yang saat ini menjadi salah satu fokus dari pemerintah pusat.

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) ikut konsen daam menangani stunting. Demi mendorong percepatan penurunan angka stunting ini, para Pejabat Utama (PJU) pun menunjuk diri sebagai orang tua asuh puluhan bocah stunting.

Terdapat puluhan anak stunting yang diasuh sebagai awal dijalankannya program percepatan penurunan stunting dan pencanangan orang tua asuh Polda Sulsel, yang juga merupakan program Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, masalah anak stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi dunia dan menjadi fokus pemerintah Indonesia saat ini.

Baca Juga : Silaturahmi ke Pengurus PKK Pangkep, Sofha Marwah Bahtiar Tekankan Percepatan Penurunan Stunting

"Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan yang kurang, dalam waktu yang berlangsung lama," ujar Nana kepada awak media di Mapolda Sulsel, Jumat (10/3/2023).

"Stunting bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, serta munculnya penyakit-penyakit kronis," sambungnya.  

Nana menambahkan, standar WHO terkait prevalensi stunting harus mencapai kurang dari 20 persen, sementara angka stunting di Indonesia tahun 2021 mencapai 24 persen, kemudian turun menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

Baca Juga : Spesial Hari Ibu, DWP Makassar Salurkan Bantuan Kesehatan untuk Anak Stunting

"Penurunan prevalensi stunting ini terjadi pada masa pandemi, sehingga di masa normal seperti saat ini diharapkan penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi, dan target pemerintah dalam upaya penurunan stunting dapat tercapai," sebutnya.

Nana juga penyebutan, pemerintah Indonesia saat ini menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada tahun 2024. Makanya agar mencapai tingkat keberhasilan yang baik, diperlukan kolaborasi aktif seluruh pihak terkait.

"Dengan kekuatan bersama, semuanya bisa bergerak, mulai dari lingkungan, air bersih, sanitasi dan rumah yang sehat, hal ini merupakan kerja terintegrasi dan harus terkonsolidasi," tegasnya.

Baca Juga : Sulsel Jadi Provinsi Pertama Luncurkan Pedoman dan Strategi Komunikasi Percepatan Penurunan Stunting

Jendral polisi berpangkat dua bintang ini menjelaskan, Polri sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, memiliki salah satu tugas pokok yakni memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan peraturan presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar