PORTALMEDIA.ID -- Hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada periode 25 Januari-4 Februari 2023, faktor utama yang mempengaruhi perempuan dalam memilih calon presiden (capres) adalah sosok tokoh yang sederhana dan merakyat.
"Hasil survei merekam, lebih dari sepertiga responden perempuan (37,4 persen) menegaskan, profil tokoh yang memiliki pribadi sederhana dan merakyat adalah faktor utama yang menjadi daya tarik dan sangat memengaruhi pilihan capres," tulis Litbang Kompas dalam laporan edisi Selasa (28/3/2023), dikutip dari Kompas.com.
Sebanyak 21,8 persen perempuan memilih tokoh yang memiliki pengalaman dan prestasi sebagai pemimpin, baik itu kepala daerah, menteri, dan kepala lembaga negara.
Baca Juga : Litbang Kompas Catat Mahfud Paling Lama Bicara dalam Debat Cawapres
Sebaliknya, 21,1 persen responden perempuan memilih tokoh yang memiliki profil tegas dan berwibawa sebagai daya tarik untuk menjadi calon presiden menurut survei ini. Ada juga beberapa faktor lain yang dipertimbangkan, yaitu jujur dan adil dengan presentase 3,8 persen, berpendidikan tinggi dengan presentase 1,2 persen, sedangkan 11,4 persen responden memilih faktor lainnya dan 3,3 persen tidak mengetahui jawabannya.
Selain itu, survei ini juga menanyakan pendapat mengenai latar belakang tokoh yang paling cocok sebagai calon presiden menurut pemilih perempuan.
Hasilnya, 22,4 persen responden menjawab latar belakang yang paling cocok adalah kepala daerah, disusul oleh militer sebanyak 17,6 persen responden, dan tokoh agama sebanyak 13,5 persen.
Baca Juga : Hasil Survei Litbang Kompas Ungkap 4 Partai Ini Punya Basis Pemilih Loyalis
Latar belakang lain yang dipertimbangkan adalah birokrat sebanyak 3,7 persen, pimpinan /pengurus partai sebanyak 3,7 persen, pengusaha sebanyak 3,2 persen, semua elemen (2,7) persen, dan akademisi (2,2 persen).
"Terlihat bahwa sifat dan sikap yang melekat pada kepribadian seorang tokoh serta rekam jejak prestasinya sebagai pemimpin menjadi catatan utama kriteria seorang calon presiden bagi pemilih perempuan," tulis Litbang Kompas.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.202 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Baca Juga : Survei Litbang Kompas: Salip PDIP, Elektabilitas Gerindra Naik di Posisi Teratas
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
