0%

Iklan top-billboard-article-desktop

Kamis, 20 April 2023 16:20

11 Nelayan Indonesia Terdampar di Pulau Australia, 6 Hari Tanpa Makan Minum

Editor : Rasdiyanah
Ilustrasi: dok kompas
Ilustrasi: dok kompas

Sebanyak 11 nelayan terdampar di perairan Australia selama 6 hari.

PORTALMEDIA.ID, JAKARTA - Sebelas nelayan Indonesia asal Rote Nusa Tenggara Timur terdampar di pulau kecil perairan Australia tanpa makanan dan air bersih selama enam hari.

Kesebelas nelayan ini terdampar setelah kapal mereka kandas dihantam siklon tropis Ilsa.

Diberitakan BBC, kesebelas nelayan iini akhirnya bisa diselamatkan oleh aparat Australia Senin 17 April malam.

Baca Juga : Ibu Muda di NTT Tega Gorok Leher Anak Sendiri Hingga Putus

Perahu Express 1 berhasil selamat dari badai dan terdampar di pulau pasir kecil bernama Bedwell, di Rowley Shoals, Australia.

Perahu itu ditumpangi 10 orang, kata Otoritas Keamanan Laut Australia (AMSA).

Sementara itu, Perahu Putri Jaya, yang ditumpangi sembilan nelayan, dilaporkan tenggelam dalam kondisi cuaca ekstrem.

Baca Juga : Masalah Perizinan Hingga BBM, Keluhan Nelayan Sulsel ke Pj Gubernur Bahtiar

AMSA mengatakan delapan nelayan dinyatakan masih hilang.

Namun, satu nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan jeriken.

Dia bertahan selama 30 jam di laut sampai akhirnya terdampar di pulau yang sama dengan para nelayan yang selamat.

Baca Juga : Dosen Fakultas Keperawatan Unhas Didaulat sebagai Australia Award Fellowship dari La Trobe University

Para nelayan dilaporkan berasal dari Desa Papela dan Desa Daiama di Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, NTT.

Kepala Desa Daiama, Heber Laores Ferroh, mengatakan kepada ABC, nelayan yang hilang termasuk keponakan dan pamannya, yang menjadi kapten kapalnya.

Heber mengaku terkejut mendengar kemungkinan bahwa ada warganya yang hilang.

Kronologi penyelamatan

Baca Juga : Pameran Walking Through a Songline dapat Respon Positif Warga Makassar

Patroli pesawat Pasukan Perbatasan Australia (ABF), pada Senin (17/04), menemukan para nelayan itu dalam operasi pengawasan yang dilakukan beberapa hari setelah Topan Ilsa menghantam barat laut Australia pada pekan lalu.

Kemudian, ABF memberi tahu Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) untuk menyelidikinya.

AMSA menemukan kamp darurat dan memanggil tim darurat dari PHI Aviation. Pada Senin sore, PHI Aviation mengirim helikopter dari Broome, Autralia Barat, untuk mengevakuasi para nelayan.

Baca Juga : Terjatuh saat Mencari Rumput Laut, Jasad Nelayan di Pinrang Ditemukan

Pakar SAR PHI Aviation, Gordon Watt, mengatakan fakta bahwa para nelayan itu bisa bertahan begitu lama adalah hal yang “luar biasa”.

Siklon Tropis Ilsa memiliki kekuatan kategori 5, dengan kecepatan angin yang mencetak rekor baru. Siklon itu disebut-sebut sebagai yang terkuat dalam 12 tahun terakhir.

Kemlu Indonesia: Kondisi Sehat dan akan Dipulangkan

Para nelayan yang berhasil diselamatkan itu kini tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Broome, kata AMSA.

Mereka dinyatakan sehat, meski baru saja mengalami kondisi yang berat.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha mengatakan para nelayan itu akan dibawa ke Darwin dan dijadwalkan tiba pada Rabu (19/04).

“Konsulat RI di Darwin telah meminta akses untuk menemui para nelayan dan memberikan bantuan yang diperlukan. Konsulat RI juga akan memfasilitasi proses repatriasi para nelayan ke Indonesia,” kata Judha dalam pesan singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com
Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar