PORTALMEDIA.ID, SELAYAR - Demi mengembangkan kreatifitasnya selama masa pembinaan di Rutan Selayar, seluruh warga diarahkan untuk menciptakan karya seni yang bermanfaat.
Para narapidana dilatih untuk membuat hiasan ruang tamu yang unik dan kreatif dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti batok kelapa, koran, dan bambu.
Kepala Rutan Selayar, Nana Herdiana menyampaikan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Selayar (Rutan Selayar) semakin lihai mengembangkan kerajinan tangan yang diajarkannya.
Baca Juga : Rusak Sel Rutan Kelas I Makassar, Narapidana Kasus Pencurian Kabur
"Misalnya, limbah batok kelapa disulap menjadi miniatur perahu phinisi yang unik," ucapnya melalui siaran pers, Sabtu (20/5).
Limbah batok kelapa ini lanjutnya, biasanya memang sering diabaikan oleh warga setempat, makanya sangat disayangkan jika tak berguna dan akhirnya hanya menjadi sampah.
"Dengan adanya inisiatif yang kami hadirkan, maka, ditangan WBP Rutan Selayar, limbah tersebut bisa dijadikan kreasi seni yang bernilai jual," ungkap Nana.
Baca Juga : Besok, Pameran Seni Rupa ArtMakassar Bakal Tampilkan Karya Lukis, Patung hingga Instalasi
Menurut Nana, Tangan terampil WBP ini hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari untuk membuat satu kerajinan tangan, berupa miniatur Perahu Phinisi dari batok kelapa.
"Miniatur ini dijual kepada masyarakat dengan harga 50 Ribu s.d 100 Ribu dan telah dipamerkan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemda Selayar," Ujarnya.
Nana juga mengungkapkan bahwa Program ini merupakan kegiatan kreatifitas yang ada di Rutan Selayar. Ini juga sebuah program pelatihan produktif yang telah diperkenalkan kepada para warga binaan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Baca Juga : 52 Mantan Napi Berebut Kursi Legislatif, Ada Susno Duadji hingga Nurdin Halid
Selain itu, warga binaan juga belajar untuk membuat berbagai hiasan ruang tamu yang mencakup kapal phinisi miniatur dari batok kelapa, tempat tisu yang indah dari koran, serta miniatur becak dan sepeda onthel yang unik dari bambu.
"Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan mengajarkan nilai-nilai kewirausahaan kepada para narapidana," Kata Nana.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel), Liberti Sitinjak mengapresiasi hal tersebut.
Baca Juga : Eksplorasi Seni di Ganara Art, Dapatkan Fasilitas Lengkap hingga Promo Spesial Opening
"Program tersebut melatih kreatifitas WBP dan dapat melatih jiwa wirausaha mereka agar dapat menjadi bekal setelah ia selesaj menjalani pidananta," ungkapnya.
Liberti juga mengatakan bahwa hal seperti dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Hukum dan HAM sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News