PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR – Puluhan mahasiswa dari berbagai aliansi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar aksi unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Senin (20/10/2025).

Aksi berlangsung di dua titik, yakni di pertigaan Jalan A.P. Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Sejak pukul 15.30 Wita, massa sudah memadati lokasi sambil membakar ban bekas dan memblokade jalan menggunakan truk kontainer.
Baca Juga : Kuasa Hukum PT Hadji Kalla: Klien Kami Bukan Pihak dalam Perkara Sengketa Lahan
Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan itu macet hingga dua kilometer.
Dalam orasinya, para mahasiswa menyuarakan kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah, terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak efisien dan rawan penyimpangan.
Salah satu orator menyebut program tersebut justru menimbulkan banyak masalah di lapangan.
Baca Juga : PT GMTD Resmi Kuasai 16 Hektare Lahan di Tanjung Bunga Usai Eksekusi PN Makassar
“Program MBG sudah banyak memakan korban keracunan. Kami menilai program ini hanya dijadikan ajang mencari keuntungan tanpa memikirkan kesehatan anak-anak bangsa,” teriaknya melalui pengeras suara.
Mahasiswa juga menyoroti persoalan kelangkaan bahan bakar minyak dan dugaan praktik mafia yang disebut masih marak.
“Pemerintahan Prabowo-Gibran seolah tutup mata terhadap kasus-kasus penimbunan BBM. Tidak ada kejelasan,” kata peserta aksi lainnya.
Baca Juga : Gegara Suara Bising Karaoke, Dua Warga Gowa Tewas Ditikam
Mereka mendesak pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh agar kebijakan yang dijalankan benar-benar menyentuh kepentingan rakyat.
“Kami minta presiden dan wakilnya melakukan evaluasi besar-besaran di semua sektor. Pendidikan harus diutamakan, bukan hanya MBG,” lanjutnya.
Petugas kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi untuk mengatur arus kendaraan dan menjaga situasi tetap kondusif.
Baca Juga : Polri Luncurkan “New Super App Polri”, Polres Maros Dukung Layanan SKCK Digital
Jenderal Lapangan PMII UIN Alauddin Makassar, Awal Nugraha, mengatakan selama setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, sektor pendidikan masih belum menjadi prioritas utama.
“Pendidikan kini seolah menjadi kebutuhan sekunder. Kami berharap pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru dan akses pendidikan masyarakat kecil,” ujar Awal.
Selain itu, massa aksi juga menyoroti persoalan pelanggaran hak asasi manusia yang hingga kini belum terselesaikan.
Baca Juga : Dua Hari Setelah Penyerangan di Unismuh, Sekretariat Mahasiswa Diserang OTK
“Kami menuntut pemerintah menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM, baik yang terjadi di masa lalu maupun yang menimpa aktivis dan jurnalis beberapa waktu terakhir,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
