PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR – Pencarian terhadap kapal ambulans milik Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, telah memasuki hari keenam sejak kapal tersebut dinyatakan hilang kontak pada Senin (13/10/2025).

Kapal ambulans itu berlayar dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dawakkang, namun hingga kini belum ada tanda-tanda keberadaannya. Kapal diketahui membawa tiga awak saat berlayar.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan, mengatakan tim SAR gabungan masih belum menemukan petunjuk sedikit pun terkait kapal tersebut.
Baca Juga : Pemuda Asal Wajo Tewas Tenggelam Saat Rekreasi di Air Terjun Kembar Luwu Timur
“Ini sudah masuk hari keenam pencarian, tapi belum ada titik temu. Kalau kapal tenggelam, biasanya ada benda-benda yang mengapung, tapi selama pencarian tidak ditemukan tanda-tanda atau serpihan kapal,” ujar Sultan, Senin (20/10/2025).
Menurut Sultan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan jajaran Polisi Air dan Udara (Polairud) di sejumlah pulau sekitar, termasuk wilayah hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa. Namun, hasilnya tetap nihil.
“Kalau pun mati mesin lalu hanyut, pasti ada yang melihat. Kami sudah sampaikan ke pos-pos Polairud di pulau-pulau terdekat sampai NTT dan Sumbawa, tapi tidak ada laporan kapal itu terlihat,” tambahnya.
Baca Juga : Balita yang Terjatuh dari Kapal di Pangkep Akhirnya Ditemukan, Kondisi Meninggal Dunia
Sultan mengakui, cuaca buruk menjadi salah satu kendala besar dalam proses pencarian. Tim SAR beberapa kali harus berlindung di pulau terdekat karena gelombang tinggi dan arus kuat.
“Kondisi cuaca tidak menentu. Kemarin saja kemiringan kapal kami sampai 10 derajat, jadi kami terpaksa berlindung di pulau karena arus sangat besar,” ungkapnya.
Hingga kini, sebanyak 74 personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pencarian, terdiri dari unsur Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta relawan dan warga sekitar.
Baca Juga : Tujuh Hari Pencarian Tak Membuahkan Hasil, Basarnas Tutup Operasi Kapal Ambulans Pangkep
“Total personel 74 orang. Dari Basarnas ada 21, ditambah BPBD dan aparat lain. Warga juga ikut membantu pencarian dengan perahu nelayan,” kata Sultan.
Sebelumnya, kapal ambulans laut tersebut baru saja kembali beroperasi setelah menjalani perbaikan.
Kapal ini digunakan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat di pulau-pulau terluar Kabupaten Pangkep.
Kapal berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dawakkang dengan perkiraan waktu tempuh sekitar delapan jam.
Namun hingga malam hari, kapal tak kunjung tiba dan dilaporkan hilang oleh warga.
Sejak itu, Basarnas Makassar mengerahkan tim penyelamat untuk melakukan penyisiran di perairan Selat Makassar dan wilayah sekitarnya, namun hingga kini hasilnya masih nihil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
