0%
Sabtu, 01 Oktober 2022 16:44

Wansus Selvi Ahmad Firdaus

Wansus Owner SLV Travel Jawab Isu Mangkir dan Sikap Diam: Target Saya Selesai Desember, ini Janji Saya

Penulis : Gita Oktaviola
Editor : Rasdiyanah
Sesi wawancara khusus Portalmedia.id dengan Owner SLV Travel, Selvi Ahmad Firdaus, di kantor Portamedia, Jl Lamadukelleng, Kamis (27/9/2022). Foto: dok Portalmedia
Sesi wawancara khusus Portalmedia.id dengan Owner SLV Travel, Selvi Ahmad Firdaus, di kantor Portamedia, Jl Lamadukelleng, Kamis (27/9/2022). Foto: dok Portalmedia

Owner SLV Travel, Selvi Ahmad Firdaus hadir di kantor Portalmedia.id memberikan klarifikasi terkait pemberitaan SLV Travel yang dominan menjadi negatif, di antanya karena kebanyakan user meminta pengembalian dana atau refund secepatnya, bahkan menyebut travel yang berdiri sejak 2017 ini sebagai travel bodong.

Info yang beredar jumlah kerugiannya yang demo waktu itu Rp 3 M, ada yang bilang Rp 10 M, tapi kalau data dari SLV berapa?
Untuk data invoice yang terakhir Saya cek saat mengajukan refund itu kurang lebih 48 invoice dengan total terakhir Saya lihat kemarin di akhir Juni setelah peserta mengisi form refund itu totalnya kurang kebih Rp 2,1 M. Kemudian Saya sudah mulai refund itu proses Juli sampai 2 minggu sebelum kisruh ini lagi. Saya sudah refund kurang lebih Rp 400 hingga 500 juta. Jadi tanggungan travel mungkin kurang lebih Rp 1 M lagi.

Terus terang kami terima data para user lebih dari itu, kenapa demikian?
Nah, kenapa seperti itu karena mereka buat group refund, jadi yang masuk di situ walau yang belum jadwal tripnya, hitungannya sudah masuk ke situ. Mereka masuk ke situ (group) untuk minta refund karena kan Saya sudah dengar kisruh ini. Jadi dari trip Oktober, November dan Desember, entah itu Januari 2023, itu mereka masukkan ke situ untuk mengajukan refund, tapi kan perusahaan tidak bisa ACC kak.
Perusahaan hanya akan refund yang tidak berhasil kita berangkatkan. Kita akan refund 100%. Tapi user belum jadwal tripnya itu tidak akan refund. Kecuali misalnya saat jadwal trip sudah masuk dan Saya tidak memberangkatkannya maka mereka berhak mengajukan refund dan kita akan refund 100%.

Nah, pertanyaan yang paling banyak ditanyakan saat Selvi ada di Malaysia nonton bola lalu ke Thailand. Padahal, harusnya dananya kan harus dikembalikan. Kok pergi liburan?
Itu harus Saya ralat. Sebenarnya bukan liburan. Jadi begini, kondisi travel kan bagaimana pun kami harus mengembalikan kewajiban. Ketika Saya duduk manis di kantor saja tanpa bergerak kira-kira menghasilkan tidak?
Itu kan harus Saya usahakan bagaimana pun. Dan ke Malaysia pun Saya ketemu agency, kenapa Saya nonton PSM karena malam kan Saya sudah tidak ada jadwal. PSM kebetulan mainnya malam, ya sudah Saya datang lah nonton. Itu yang benar.
Terus kalau ke Thailand itu Saya jastip, bukan jalan-jalan sebenarnya. Sekali jastip kan lumayan Rp 23 juta. Siapa nih yang mau ngasih dengan nilai seperti itu. Kan lumayan lagi, ditambah untuk refund dll.
Nah, yang membuat Saya heran, kenapa pada saat Saya tidak di kantor, mereka buat kisruh. Padahal ketika Saya di Makassar Saya tiap hari selalu ada di kantor . Saya tidak pernah tidak ke kantor, Saya selalu di kantor. Kalau pun Saya lagi tidak di kantor, terus ada peserta yang datang pasti Saya temui. Dan selalu, kecuali pada saat Saya di Polda BAP atau ada kerjaan lain.

Baca Juga : Dinyatakan Lengkap, Berkas Perkara UU ITE Owner SLV Travel Dilimpahkan ke Kejari Gowa

Yang gagal berangkat itu dari bulan Mei atau Juni?
Dari Juni hingga Juli, tapi kan isu ini berkembang terus jadi peserta rata-rata minta batal. Contoh kayak kemarin trip Korea yang harus Saya berangkatkan, Saya terpaksa batalkan karena pesertanya cuma 4. Kalau Saya berani memberangkatkan, berarti ruginya luar biasa. Jadi kita memilih untuk tidak memberangkatkan dan meminta mereka untuk mengajukan refund.

Ada juga isu sudah sampai di bandara, dan tidak bisa berangkat di bulan Mei, karena visa tidak diterima. Padahal mereka sudah melakukan pelunasan visa, itu bagaimana?
Oh, bukan begitu kak, dari kejadian itu pun, Saya rugi Rp 400 juta. Jadi, dia itu tidak diberangkatkan oleh maskapai karena terlambat cek in. Dan dari pihak saudi tidak mau berangkatkan. Itu kak yang benar.
Dan kita ada buktinya serta bukti tiketnya juga. Terus ada 1 group juga yang sudah sampai di Jakarta, itu tidak berangkat karena ada salah satu pesertanya juga yang batal, karena kita bilang ke mereka, boleh tidak dimundurin 1-2 hari karena tiketnya baru bisa 1-2 hari, sebab ada kenaikan tiket 300 persen dan perusahaan yang menanggung tanpa kita bebani ke peserta.
Tapi kami minta pengertiannya untuk 1-2 hari diberangkatkan. Karena kami yang menambah harga tiket. Yang awalnya Rp 6 juta jadi Rp 18 juta.

Kesannya adalah, masing-masing trip ini memiliki penjelasan yang berbeda-beda. Cuma ada satu hal yang selalu sama adalah, pihak SLV travel selalu meminta dilunasi dari awal?
Iya benar, karena persyaratan dari kantor memang seperti itu. Jadi, sebelum pendaftaran pun semuanya sudah detail. Cara bayar, skema pembayaran itu sudah jelas. Jadi, ketika mereka mendaftar, berarti mereka menyetujui itu. Dan mereka pun menandatangani form pendaftaran mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer