0%
Selasa, 24 Januari 2023 20:49

Akun yang Mengaku Keluarga, Respons Berita WNI Pangkep yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Makkah

Penulis : wiwi amaluddin
Editor : Rasdiyanah
ilustrasi umrah
ilustrasi umrah

Berita WNI asal Pangkep yang divonis 2 tahun penjara dan denda sekitar 200 juta karena dugaan kasus pelecehan seksual direspons oleh salah satu akun twitter yang mengaku sebagai keluarga.

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) bernama Muhammad Said baru saja divonis 2 tahun penjara dan denda 50 ribu real (Rp 199.276.171 juta) di Mekkah, Arab Saudi.

Vonis ini dilayangkan kepada Muhammad Said karena diduga telah melakukan pelecehan seksual pada seorang jemaah wanita asal Lebanon. 

Berita ini direspons oleh salah-satu akun Twitter bernama @iniakuhelmpink yang mengaku sebagai sepupu dari Muhammad Said.

Baca Juga : MYL-Rahman Assagaf Sepakat Berpasangan di Pilkada Pangkep 2024

"Saya ingin mengklarifikasi ke semua media terkait masalah sepupu saya Muhammad Said yg dituduh melecehkan seorang wanita asal Lebanon pada saat melaksanakan ibadah umroh di tanah suci Mekkah," tulisnya di Twitter, dikutip Selasa (24/1/2023). 

Ia menuliskan, kronologinya pada tanggal (8/11/2022), Muhammad Said dan rombongan sampai ke Mekkah dari Medinah. Dua hari setelahnya, jam 1 malam waktu setempat, dirinya tawaf bersama ibu, kakak dan neneknya.

Melihat ada banyak orang, Muhammad Said kemudian menyuruh ibunya untuk menunggu di luar area Ka'bah karena khawatir ibunya akan terjepit dan berdesakan dengan jemaah .

Baca Juga : Perusahaan Diminta Sediakan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan

"Pas Muhammad Said hampir megang sudut Ka'bah ada orang dari belakang narik pakaian ihramnya, karna takut pakaian ihramnya melorot dia ditariklah dari belakang ke depannya," lanjutnya.

Selepas keluar dari kumpulan jemaah, Muhammad Said tiba-tiba ditarik oleh dua polisi Arab Saudi dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Muhammad Said mengaku kebingungan mengapa bisa dibawa oleh aparat kepolisian, dan mencoba untuk menelpon keluarganya tetapi dirampas oleh polisi.

Baca Juga : Rektor Universitas Pancasila Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Korban Ngaku Dicium

"Diambil sama polisi tsb, dihapus semua foto² dan semua biodata Muhammad Said, sebelumnya sempat menghubungi kami yg di Indonesia karna hp ibunya tidak aktif karna waktu itu ibunya kan masih disekitaran Ka'bah nungguin Muhammad Said, dihubungikah kami di Indo," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer