PORTALMEDIA.ID -- Muncul wacana Prabowo Subianto berduet dengan Ganjar Pranowo atau sebaliknya, Ganjar-Prabowo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Nah, manakah yang lebih menguntungkan jika Prabowo maju sebagai calon presiden (capres) dan Ganjar sebagai calon wakil presiden (cawapres), atau sebaliknya.
Survei Litbang Kompas secara umum memperlihatkan bahwa elektabilitas Ganjar unggul ketimbang Prabowo. Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan tingkat elektoral 25,3-37,0 persen.
Dari angka tersebut, sebanyak 13,9-18,2 persen merupakan pemilih loyal atau strong voter, sedangkan 11,4-18,8 adalah pemilih mengambang atau swing voter.
Baca Juga : Situasi Dalam Negeri Memanas, Prabowo Batalkan ke China
Sementara, elektabilitas Prabowo berada di angka 18,1-25,6 persen. Rinciannya, 9,4-10,6 persen merupakan strong voter, dan 8,7-15,0 adalah swing voter.
Dari kajian terhadap seluruh responden survei, jika Ganjar dicalonkan sebagai presiden, terdapat sekitar 7,8 persen yang menganggap Prabowo layak sebagai wakilnya.
Sebaliknya, jika Prabowo yang jadi capres, sebanyak 11,4 persen menganggap Ganjar layak jadi cawapresnya.
Baca Juga : Prabowo Ungkap Temuan Gas Raksasa di Aceh, Diklaim Melebihi Arab Saudi dan Amerika
Dengan mengacu data ini, dukungan bagi Prabowo menjadi lebih besar jika Ganjar ditempatkan sebagai cawapres.
Namun, hasil yang berbeda tampak jika dikaji lebih khusus dari barisan pendukung masing-masing tokoh. Tak kurang dari 7,5 persen dari pemilih Ganjar ingin Prabowo mendampingi politisi PDI Perjuangan itu sebagai cawapres.
Dalam proporsi yang relatif sama, 7,3 persen dari pemilih Prabowo ingin Ganjar menjadi cawapres dari Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Namun demikian, dari kacamata pendukung, nama-nama lain justru lebih diinginkan sebagai calon pendamping Prabowo maupun Ganjar, seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga : Megawati Berikan Arahan Khusus kepada Kepala Daerah PDIP Hasil Pilkada 2024 di Sekolah Partai
Berikut preferensi pendukung Ganjar soal cawapres ideal buat Ganjar Pranowo:
1. Menparekraf Sandiaga Uno: 14,9 persen
2. Gubernur Jabar Ridwan Kamil: 14,6 persen
Baca Juga : Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
3. Menteri BUMN Erick Thohir: 7,9 persen
4. Ketum Gerindra Prabowo Subianto: 7,5 persen
5. Menteri Sosial Tri Rismaharini: 4,7 persen
Baca Juga : Prabowo Prioritaskan Program MBG dan Kenaikan Gaji Guru
6. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan: 4,3 persen
Lalu, di bawah ini preferensi pendukung Prabowo soal cawapres ideal buat Prabowo Subianto:
1. Menparekraf Sandiaga Uno: 21,5 persen
2. Gubernur Jabar Ridwan Kamil: 11,4 persen
3. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan: 10,5 persen
4. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo: 7,3 persen
5. Menteri Sosial Tri Rismaharini: 3,6 persen
6. Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 3,4 persen
Survei ini digelar Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode ini, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun wacana duet Prabowo-Ganjar menguat setelah keduanya “dipertemukan” oleh Presiden Joko Widodo dalam acara panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Wacana ini seolah disambut hangat oleh Gerindra. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, partainya berpeluang mendukung Ganjar pada Pilpres 2024.
Asalkan, kata dia, dalam kontestasi itu Ganjar dipasangkan sebagai cawapres Prabowo.
"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim saat ditemui di Gedung Joang '45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).
Menanggapi usulan tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya mendorong kader internal untuk maju sebagai capres. Sebagai partai pemenang pemilu, PDI-P enggan “hanya” memajukan kadernya di posisi calon RI-2.
"Ya, kader dari PDI Perjuangan (harus capres), sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut tentu saja kami akan mengusung calon presiden," kata Hasto di Sentul, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News