PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -- Hasni, ibu dari NZ, korban aksi begal sadis tidak mampu menahan isak tangis saat polisi memamerkan pelaku menebas lengan anaknya hingga terluka.
Saat ekspose kasus oleh Polrestabes Makassar, beberapa pihak keluarga sempat dibuat naik pitam, hingga tidak tahan menahan emosi. Mereka ingin menyerang pelaku saat digiring polisi, namun berhasil ditenangkan oleh keluarganya yang lain.
Hasni (46) bercerita, putra keduanya yang masih berumur 16 tahun itu awalnya pamit keluar rumah untuk membeli BBM di SPBU dekat kediamannya. NZ ditemani sepupunya yang masih berusia 12 tahun, dan turut menjadi korban aksi begal.
Baca Juga : Wanita di Parepare Jadi Sasaran Begal di Siang Hari, Polisi Selidiki
"Awalnya itu dia minta izin mau pergi isi bensin. Dia memang liat banyak orang ramai tapi tidak sangka orang mau dicegat," kata Hasni saat ditemui di Mapolrestabes Makassar.
Saat diserang, NZ disebut sengaja melindungi sepupunya agar bisa lolos dari para berandalan jalanan itu. Ia terkena tebasan parang dari belakang.
NZ mengalami luka bacok yang cukup parah akibat sabetan parang yang dilakukan pelaku bernama Axel Meivanka.
Baca Juga : Satu dari Lima Pelaku Begal Sadis di Makassar Divonis Bebas
NZ diketahui mengalami luka menganga akibat sabetan parang di bagian lengan tangannya, jari kelingking NZ pun juga putus.
Hasni mengungkapkan kondisi terkini sang putra sudah berangsur-angsur pulih dan bakal dilakukan operasi namun terkendala dengan biaya.
"Kondisinya sudah sadar, rencananya mau operasi tapi masalah biaya," jelasnya.
Baca Juga : Bakar Motor Disangka Milik Pembegal, Dua Warga Makassar Diamankan Polisi
Untuk diketahui, polisi hingga kini masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang sudah diketahui indentitasnya. Disebutkan ada 10 pelaku yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Sementara untuk Axel Meivanka bakal disangkakan dengan pasal 170 KUHPidana tentang penganiayaan secara bersama-sama, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup apa lagi korban termasuk dalam kategori anak dibawah umur.
Diberitakan sebelumnya, dua pemudik asal Kalimantan menjadi korban aksi begal di Makassar. Keduanya jadi korban begal usai berkunjung ke rumah kerabatnya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Juga : Dua Sejoli di Makassar Diserang Orang Misterius dengan Parang, Polisi Pastikan Bukan Begal
Peristiwa nahas itu terjadi kala keduanya baru saja pulang usai bersilaturahmi di rumah kerabatnya. Usai mereka mengisi BBM di SPBU sekitar lokasi, keduanya langsung dicegat oleh para pembegal hingga diserang dengan senjata tajam.
Dari informasi yang dihimpun, Axel Meivanka diketahui merupakan jebolan salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) B120 yang dibentuk oleh Walikota Makassar, Moh Ramadhan (Danny) Pomanto dan Kombes Pol Budhi Haryanto yang kala itu menjabat sebagai Kapolrestabes Makassar.
Dimana diketahui, Ormas B120 dibentuk guna dapat menekan aksi kekerasan jalanan dan tawuran antar kelompok yang kerap terjadi di Makassar.
Baca Juga : Incar Mahasiswa, Residivis Begal di Makassar Ditembak karena Berusaha Kabur dari Polisi
Hal itu diperkuat juga dengan beberapa tulisan tato di badan Axel Meivanka yang bertuliskan B120. Namun, polisi masih melakukan terkait informasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News