0%

Iklan top-billboard-article-desktop

Jumat, 05 Agustus 2022 13:58

Penyebar Narasi Beras Bansos Presiden "Ditimbun" di Depok Akan Dilaporkan ke Polisi

Editor : Azis Kuba
Penyebar Narasi Beras Bansos Presiden "Ditimbun" di Depok Akan Dilaporkan ke Polisi
ist

narasi "ditimbun" merupakan fitnah. Sebab, beras itu merupakan milik JNE yang rusak, kemudian dibuang dengan cara dikubur.

PORTALMEDIA.ID -- Perusahaan ekspedisi JNE berencana untuk melaporkan ke polisi warga yang pertama kali "menyiarkan" kabar soal penimbunan bantuan sosial (bansos) presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Orang tersebut adalah Rudi Samin.

"(Kami) pertimbangkan untuk lapor polisi atau perdata, itu saja. Anda tahu semua ini pemicunya adalah fitnah kasus perdata kepemilikan tanah ya, digeser menjadi kasus sengketa beras bantuan presiden agar kasus kepemilikan tanah menjadi viral," ujar kuasa hukum JNE, Hotman Paris Hutapea, di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (4/8/2022) dilansir Kompas.

Hotman mengatakan, narasi "ditimbun" merupakan fitnah. Sebab, beras itu merupakan milik JNE yang rusak, kemudian dibuang dengan cara dikubur.

Baca Juga : Sri Mulyani Blak-blakan Soal Pemerintah Banjir Bansos Jelang Pilpres 2024

"Kami dari JNE tidak pernah menganggap tanah itu milik JNE. Hanya minta izin dikubur di sana. Jadi sekali lagi tidak ada unsur melawan hukum," kata Hotman.

Baca juga: Hotman Paris Bongkar Alasan JNE Kubur Beras Bantuan Presiden di Depok, Ini Sangat Sensitif

Lebih lanjut dia menjelaskan, JNE yang ditugaskan mengantarkan paket sembako tersebut menerima bansos itu dari PT Store Send Indonesia (SSI) selaku pemenang tender pada Mei 2020.

Baca Juga : Sri Mulyani Ungkap Penyebab Dana Bansos Meledak Hingga Rp22,5 Triliun

"Lalu disimpan dan November 2021 dikubur (karena rusak)," ujar Hotman.

Hotman menyebutkan, JNE Express menerima total 6.119 ton, sedangkan yang rusak hanya 3,4 ton. Beras yang rusak itulah yang dikubur di Lapangan KSU.

Hotman juga mengungkapkan alasan JNE mengubur beras itu setelah selama satu tahun lebih disimpan di gudang.

Baca Juga : Dua Hari di Sulsel, Jokowi Resmikan MNP hingga Bagi-bagi 1000 Bansos

"Ini beras harus dijaga sensitivitasnya, kalau nanti ini beras dibuang sembarangan, takutnya disalahgunakan orang. Apalagi kan itu ada logonya bantuan presiden," ujar Hotman.

Hotman menyatakan, beras yang rusak sudah diganti dengan yang baru dan dikirimkan ke masyarakat penerima.

"Kemungkinan rusak pasti ada, kena hujan dan sebagainnya. Menurut kontrak, kalau ada kerusakan maka tanggung jawab dari JNE. JNE harus mengganti dengan beras baru," kata Hotman.

Baca Juga : Potensi Politisasi Bansos Sangat Mungkin

"JNE meminta lagi ke SSI beras baru, untuk menggati yang rusak. JNE membayar dengan cara memotong honornya," ujar dia.

Untuk diketahui, beras bansos presiden yang ditimbun sedalam tiga meter itu ditemukan pertama kali oleh Rudi Samin di Lapangan KSU, pada Jumat (29/7/2022).

Adapun Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE. Lokasi gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.

Baca Juga : Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah Harap Penyaluran Bansos Tak Dipolitisasi

Sembako bantuan presiden itu terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.

Saat ditemukan pada Jumat (29/7/2022) lalu, sembako bantuan presiden itu terkubur di kedalaman tiga meter.

Di lokasi, tumpukan sembako bantuan presiden ini telah ditutup terpal berwarna biru.

Garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian, dan beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.

Bau busuk menyengat pun santer tercium, tampak sembako bantuan presiden ini telah membusuk hingga berjamur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer