PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR – Pasar modal di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mencatat pertumbuhan signifikan dalam jumlah Single Investor Identification (SID).
Hingga posisi Februari 2025, jumlah SID tercatat mencapai 1.009.595 atau tumbuh sebesar 26,21% secara tahunan (yoy).
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Moch Muchlasin, menjelaskan, peningkatan partisipasi investor di Sulampua ini tak lepas dari masifnya kegiatan edukasi pasar modal.
Baca Juga : Peduli Pesisir, Pasar Modal Tanam 4.700 Bibit Mangrove dan Rekonstruksi Akses Dermaga di Satando
Kegiatan tersebut dilakukan secara kolaboratif oleh OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan sekuritas, perguruan tinggi, serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
"Kerja sama multipihak ini berperan besar dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pasar modal, sehingga berdampak langsung pada pertumbuhan jumlah investor," ungkap Muchlasin.
Lebih lanjut, Muchlasin menuturkan bahwa di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, OJK bersama BEI terus melakukan langkah- langkah strategis, untuk menjaga kepercayaan investor serta memastikan perdagangan saham berlangsung secara sehat.
Baca Juga : Tembus 16 Juta Lebih, Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Muda
Beberapa kebijakan yang telah diambil antara lain adalah penyesuaian batasan trading halt ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis, penyesuaian batasan auto rejection bawah saham, serta pemberlakuan kebijakan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Langkah-langkah ini merupakan bentuk respons cepat kami untuk menjaga stabilitas dan daya tarik pasar modal nasional, terutama dalam situasi yang penuh tantangan," pungkas Muchlasin.
OJK menegaskan komitmennya untuk terus mendorong inklusi keuangan melalui pasar modal, khususnya di wilayah timur Indonesia, guna memperkuat ekonomi nasional secara menyeluruh. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News