0%

Iklan top-billboard-article-desktop

Kamis, 16 Maret 2023 12:58

Cak Imin: Dosa dan Haram Kalau Saya Nggak PeDe Maju Pilpres 2024

Editor : Azis Kuba
Cak Imin: Dosa dan Haram Kalau Saya Nggak PeDe Maju Pilpres 2024
ist

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan bahwa dalam sejarahnya, perjuangan politik para pendiri dan pejuang NU tidak ada yang berpolitik untuk kepentingan pribadi.

PORTALMEDIA.ID -- Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyatakan dirinya telah diberi mandat sebagai calon presiden (capres) oleh hasil Muktamar PKB Bali 2019. Dia sangat optimistis bahwa dia dapat maju sebagai capres pada Pilpres 2024 yang akan datang.

"Saya ditanya wartawan kok Pak Muhaimin pede banget nyapres? Saya jawab: dosa dan haram kalau saya nggak percaya diri maju pada Pilpres 2024," kata Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/3/2023).

Pada Rapat Koordinasi Caleg PKB se-Kalimantan Selatan di Kota Tanahbumbu pada hari Rabu (15/3), Cak Imin memberikan pidato yang mengungkapkan sebab-sebab dirinya yakin untuk maju sebagai calon presiden (capres).

Baca Juga : Muhaimin Iskandar Titip Kebebasan Pers ke Prabowo Sebagai Bentuk Penguatan Demokrasi

Menurut Cak Imin, alasan pertama adalah bahwa PKB, sebagai partai politik yang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU), memiliki ideologi, cita-cita, gagasan, teori, ajaran, serta doktrin yang lengkap.

Alasan berikutnya adalah bahwa PKB memiliki modal sejarah sebagai partai politik yang mewarisi agenda dan perjuangan politik NU yang tunggal.

"PKB sebagai pewaris tunggal agenda politik Nahdlatul Ulama. Boleh ada satu dua partai yang mengaku NU, bahkan PAN. Silakan mengaku, tapi pewaris sah mandat politik NU hanyalah PKB," ujar Cak Imin.

Baca Juga : Muhaimin Iskandar Setuju Usulan Prabowo Bentuk Presidential Club

"Silakan bongkar dada saya, bongkar sejarah, PKB lah pewaris sejarah politik dan perjuangan NU sejak sebelum kemerdekaan, era Soekarno, Soeharto sampai Reformasi. Silakan dibaca sejarahnya, kesimpulannya hanya satu: PKB," imbuhnya.

Menurutnya, dua modal tersebut sudah cukup bagi PKB untuk memimpin Indonesia, namun dinilai masih banyak rakyatnya yang miskin ini.

"Amat sangat bodoh kalau ada kader PKB yang tidak percaya diri. Karena saya adalah penerima mandat perjuangan, mandat yang panjang dan mulia," urainya.

Baca Juga : Resmi Kalah di Pilpres, Anies dan Muhaimin Bubarkan Timnas AMIN

Cak Imin menyadari bahwa langkah dan tekadnya maju Pilpres bukan tanpa risiko. Dia menghadapi berbagai tantangan, rintangan, dan gangguan.

"PKB sebagai penerima mandat politik NU pasti diganggu karena semua iri kok ada parpol yang punya kekuatan selengkap PKB," katanya.

Cak Imin juga menceritakan bahwa belum lama ini ia bertemu dengan KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) di Ponpes Ploso, Kediri. Dalam pertemuan tersebut, Cak Imin sempat membahas politik dan NU.

Baca Juga : Resmi Jadi Pemenang Pilpres, Muhaimin dan PKB "Serahkan Diri" ke Prabowo

"Gus Baha akhir-akhir ini juga resah kok ada ya yang nyerang-nyerang PKB. Gus Baha ini nggak mau bicara politik, tapi minggu lalu saya ketemu Gus Baha di Kediri. Beliau bilang kalau PKB diserang, dituduh memanfaatkan NU, saya kasih jawabannya 'orang yang baru masuk NU saja boleh memanfaatkan NU apalagi saya turunan pendiri NU (KH Bisri Syansuri)'. Ini Gus Baha yang ngomong. Saya ini lahir sudah NU, bukan NU mualaf," katanya.

Karena itu, Cak Imin mengatakan bahwa dirinya berhak memanfaatkan NU untuk kepentingan perjuangan politik NU.

"Cukup buat kita modal memimpin negeri ini. Kita akan menggunakan tanggungjawab kekuasaan untuk kemaslahatan rakyat yang paling miskin dan itu banyak warga NU," tuturnya

Baca Juga : Pasangan Amin Juga Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan bahwa dalam sejarahnya, perjuangan politik para pendiri dan pejuang NU tidak ada yang berpolitik untuk kepentingan pribadi.

"Mulai Mbah Hasyim Asy'ari, Mbah Wahab Hasbullah, Mbah Bisri Syansuri, KH Wahid Hasyim, Gus Dur, semuanya politik ahlussunnah, tidak pernah mementingkan kepentingan pribadi," katanya.

Cak Imin menyatakan optimisme bahwa jika PKB dipercaya untuk memimpin negeri ini, maka mereka dapat mewujudkan Indonesia sebagai negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Ia juga sangat yakin bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan oleh PKB selama ini akan memenangkan Pemilu 2024. Hal ini dikarenakan tren elektabilitas PKB belakangan ini terus meningkat.

"Alhamdulillah survei menunjukkan indikasi PKB pemenang kedua setelah PDIP. Bahkan survei Polmark tren perolehan menuju kemenangan juara satu," tuturnya.

Namun, hasil survei hanya menjadi salah satu indikator untuk menentukan arah atau pijakan menuju kemenangan. "Insyaallah tren kecenderungan kalau kerja keras bisa menang. Pengurus gerak, anggota legislatif, eksekutif, bupati, wali kota dan semua kepala daerah dari PKB gerak," katanya.

Apalagi, selama ini dalam sejarah politik Indonesia sejak era Reformasi, siapapun yang berkoalisi dengan PKB pasti menang.

"Kita akan cetak sejarah ke-4 kalinya siapapun yang bergandengan dengan PKB yakin menang," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar

Populer