0%
Senin, 13 Oktober 2025 18:02

Fakultas Teknik Jadi Penutup Forum Aspirasi Calon Rektor Unhas

Editor : Alif
Fakultas Teknik Jadi Penutup Forum Aspirasi Calon Rektor Unhas
ist

Forum tersebut menjadi wadah bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Fakultas Teknik.

PORTALMEDIA.ID, GOWA - Pelaksanaan penyampaian gagasan dan penjaringan aspirasi bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030 resmi berakhir di Zona E yang mencakup rumpun ilmu teknik di Aula Fakultas Teknik/CSA, Senin (13/10/2025).

Forum tersebut menjadi wadah bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Fakultas Teknik untuk menyampaikan berbagai masukan, kritik, serta harapan terhadap arah kebijakan dan pembangunan Unhas di masa mendatang.

Penanggap pertama, Prof. Triyatni Martosenjoyo, menyoroti pentingnya konsistensi dalam implementasi kebijakan universitas, terutama dalam mewujudkan konsep green campus.

Baca Juga : Kisah Tim Medis Unhas Tangani Ibu PEB Hingga Janin Lintang di Lokasi Bencana Aceh

“Unhas punya banyak sumber daya manusia yang hebat, tetapi kita sering tidak konsisten. Kalau ingin jadi kampus hijau, harus dimulai dari hal sederhana seperti pengelolaan sampah,” ujarnya.

Apresiasi juga disampaikan oleh para dosen atas terbentuknya Tim Kelompok Kerja Penyusunan Naskah Akademik Rencana Pengembangan Fakultas Teknik. Namun, sejumlah persoalan strategis tetap mengemuka, seperti kesenjangan pendanaan antar departemen dan perlunya percepatan sertifikasi lahan fakultas.

Dari unsur tenaga kependidikan, Fara menyampaikan aspirasi terkait kejelasan status kerja dan jenjang karier. “Masih banyak tenaga kependidikan yang statusnya belum pasti dan masih bergantung pada SK Dekan. Kami berharap ada kepastian karier bagi mereka yang telah lama mengabdi,” tuturnya.

Baca Juga : Unhas Unggul Nasional, Raih Peringkat Teratas SDGs Action Award 2025

Sementara itu, Prof. Nizwar menyoroti kekurangan tenaga laboran yang berdampak pada optimalisasi kegiatan akademik dan riset.

“Fasilitas laboratorium kita sudah berkembang, tapi banyak tenaga laboran dipindahkan ke bagian administrasi. Diperlukan jenjang karier yang jelas agar SDM laboratorium tetap fokus dan produktif,” ujarnya.

Masalah pemeliharaan infrastruktur juga menjadi perhatian. Prof. Syafruddin Syarif menegaskan pentingnya keberlanjutan pendanaan untuk perawatan gedung di Kampus Teknik Gowa.

Baca Juga : Andi Widya Warsa Syadzwina Resmi Doktor, Angkat Isu Komunikasi dan Digitalisasi Liga Indonesia

“Pemeliharaan rutin perlu diperhatikan agar fasilitas dapat mendukung proses digitalisasi dan kegiatan akademik dengan baik,” katanya.

Prof. Erwin Ekaputra menambahkan bahwa Fakultas Teknik memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan universitas, namun jumlah tenaga pengajar belum seimbang dengan pengembangan riset dan produk.

“Peningkatan kapasitas dosen harus berjalan seiring dengan penguatan penelitian,” tegasnya.

Baca Juga : Fakultas Vokasi Unhas Tingkatkan Kapasitas Akademik lewat Kolaborasi dengan Mitra Eropa

Dari kalangan dosen muda, muncul aspirasi terkait keterbatasan kesempatan studi lanjut. Mereka menilai program peningkatan kualitas dosen masih minim, terutama untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Prof. Safaruddin turut memberikan pandangan agar visi Unhas diperluas. “Sudah saatnya kita tinggalkan slogan ‘terbaik di Indonesia Timur’. Unhas harus berorientasi menjadi universitas terbaik di Indonesia,” ucapnya.

Wakil Dekan Fakultas Teknik, Dr. Muhammad Rusman, mengingatkan perlunya keseimbangan antara pembukaan program studi baru dan kesiapan sumber daya manusia yang tersedia. Ia juga menyoroti minimnya alokasi dana pemeliharaan.

Baca Juga : Fakultas Vokasi Unhas dan Dinas Perikanan Makassar Kerja Sama Kembangkan Juru Sembelih Halal

“Bangunan di Fakultas Teknik sudah berusia 13 tahun, tapi belum ada anggaran yang cukup untuk perawatan rutin seperti pengecatan,” ungkapnya.

Beberapa dosen juga mengusulkan adanya tunjangan khusus bagi dosen teknik, termasuk tunjangan transportasi, mengingat jarak kampus yang cukup jauh.

“Mengelola Fakultas Teknik itu kompleks, ibarat mengelola satu universitas sendiri,” ujar salah satu dosen senior.

Dari pihak mahasiswa, Fadil dari Program Studi Teknik Sistem Perkapalan menyampaikan kritik terhadap tingginya biaya peminjaman fasilitas kampus seperti ruang kuliah dan asrama. Ia juga menyoroti kurangnya kenyamanan ruang belajar dan perlunya standar pemanfaatan fasilitas yang lebih jelas.

Fadil menambahkan, perlu ada keseragaman aturan antar fakultas agar tidak menimbulkan kesenjangan. “Aturan penggunaan fasilitas dan penerapan jam malam sebaiknya seragam di seluruh fakultas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 081395951236. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape
Berikan Komentar