Wansus Selvi Ahmad Firdaus

Wansus Owner SLV Travel Jawab Isu Mangkir dan Sikap Diam: Target Saya Selesai Desember, ini Janji Saya

Penulis : Gita Oktaviola
Sesi wawancara khusus Portalmedia.id dengan Owner SLV Travel, Selvi Ahmad Firdaus, di kantor Portamedia, Jl Lamadukelleng, Kamis (27/9/2022). Foto: dok Portalmedia

Owner SLV Travel, Selvi Ahmad Firdaus hadir di kantor Portalmedia.id memberikan klarifikasi terkait pemberitaan SLV Travel yang dominan menjadi negatif, di antanya karena kebanyakan user meminta pengembalian dana atau refund secepatnya, bahkan menyebut travel yang berdiri sejak 2017 ini sebagai travel bodong.

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - SLV Travel belakangan menjadi sorotan dari user yang kini menyebut dirinya masing-masing sebagai korban. Tidak hanya di Makassar, Sulsel, namun puluhan korban muncul satu per satu juga di luar Makassar. Mereka menuntut refund atau pengembalian uang keberangkatan yang tidak kunjung ditunaikan oleh travel dengan nama resmi PT SLV Modern Travelindo ini. 

Muncul dengan berbagai pemberitaan yang kurang sedap, akhirnya owner SLV Travel memberanikan diri memberikan klarifikasi terkait keberangkatan yang tertunda dari travel yang ia besarkan sejak 2017 tersebut. 

Selvi, sapaan akrab pemilik nama lengkap Selvi Ahmad Firdaus ini, memilih Portalmedia.id, sebagai media klarifikasinya, tepatnya pada Kamis (27/9/2022) lalu, Selvi hadir di kantor Portalmedia, Jl Lamadukelleng no 18, Makassar. 

Baca Juga : Dinyatakan Lengkap, Berkas Perkara UU ITE Owner SLV Travel Dilimpahkan ke Kejari Gowa

Berikut petikan wawancara khusus Portalmedia.id dengan perempuan kelahiran 1991 ini: 

Sejak kapan bisnis SLV Travel dimulai?
Jadi kami mulai itu di 3 februari 2017, tapi aktif di sosial media itu di 2019 kurang lebih. Nah, 2017 ke 2019 itu door to door. Hanya orang yang Saya kenal, lalu ambil group privat. Jadi perjalanannya sudah 5 tahun.

Kenapa pilih bisnis travel? Apa sudah ada pengalaman sebelumnya?
Tidak, kalau sebelumnya Saya kuliah kedokteran. Saya memang suka traveling kemudian setelah itu Saya tidak lanjut kedokteran dan Saya mulai bisnis traveling, tapi sebelumnya Saya bisnis yang lain dulu, seperti butik dan lain-lain. Jadi sebenarnya bukan cuma travel.

Baca Juga : Pasca Ditahan, Selvi Terancam Dimiskinkan Kasus Dugaan TPPU

Apakah travel ini resmi dan berizin?
Resmi, izin lengkap, NPWP lengkap. Semua lengkap. Situ Siup lengkap.

Terdaftar di asosiasi, seperti ASITA atau AMPHURI?
Kalau itu Saya belum terdaftar. Saya sempat ditawari cuma Saya memang tidak suka yang begitu.

Apakah jika terdaftar di AMPHURI dan ASITA bisa dikatakan dia resmi atau tidak?
Menurutku sih tidak. Yang penting terdaftar di Dinas Pariwisata. Itu pun sudah kami urus semua izinnya dan lain-lain. Jadi, kalau terkait izin lengkap. Alhamdulillah.

Baca Juga : Owner SLV Travel Ditahan, Kuasa Hukum Upayakan Restorative Justice

Kalau dari 2017 jalan, masalah ini dimulai sejak kapan? Apa yang sebenarnya terjadi?
Mmm, akhir Mei 2022. Jadi masalah yang terjadi itu karena kenaikan tiket awalnya. Jadi after pandemi, tiba-tiba tiket naik kan. Jadi, dari 200 hingga 300%. Misalnya kemarin kayak Turki tiketnya bisa didapat Rp 3,8 juta hingga Rp 5 juta pulang pergi, itu melonjak naik sampai Rp 17 juta sampai Rp 22 juta.
Tapi karena perusahaan sudah promo dari tahun sebelumnya dengan harga basicnya seperti itu, akhirnya dari Maret sampai Mei itu, kita tetap berusaha berangkatkan peserta walaupun kenaikan tiket yang luar biasa .
Kemudian di Mei itu, ada salah satu peserta kalau tidak salah peserta Turki. Itu sudah sampai ke Turki dan memilih untuk tidak melanjutkan trip-nya. Artinya kan sudah bukan kesalahan travel, karena travel sudah berusaha melengkapi fasilitas. Tanpa memungut biaya tambahan dll, kita melengkapi fasilitasnya dan memilih untuk tidak lanjut. Karena dia beranggapan bahwa SLV Travel tidak mungkin fasilitasnya bintang 5. Padahal kalau kita pakai agency di luar negara, mau tripnya mahal atau murah semua fasilitasnya pasti sama, yang membedakan cuma di fasilitas tiket pesawat. Dia memilih itu tidak lanjut trip. Terus dia pulang dia ngamuk minta refund.
Kondisi kemarin keungan travel masih aman, akhirnya kita refund 100% tanpa potongan apa pun, yang seharusnya travel berhak dong memotong tiket perginya karena dia sudah sampai di Turki.
Tapi kita menjaga nama baik travel kemarin, akhirnya Saya memilih untuk refund 100% di akhir Mei.
Setelah dia pulang, dia buatlah edaran SLV Travel penipu. Nah, inilah awal yang mengundang kenapa perusahaan diserang dengan tuntutan refund yang banyak. Jadi, mendengar isu itu, peserta akhirnya berbondong-bondong minta refund. Karena kalau akhirnya Saya buat selebaran. Serta trip Juni hingga Juli melakukan refund atau rescedule trip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berikan Komentar
Berita Terbaru